Hari ini
kembali lagi Allah memberikanku satu pelajaran baru yang mungkin kita semua
menemukan namun jarang merasakannya. Dan hari ini kudapati dan bisa kubagikan
kepada kalian semua.
Memang
pelajaran terkadang datang darimana saja, terkadang datang dari alam, tumbuhan,
hewan dan bahkan makhluk sempurna seperti kita yaitu manusia. Manusia yang
disekitar kita maupun manusia yang ada disekitar gadget kita, ya seperti yang
ada di media social.
Siang itu
kutemukan seorang adik kecil menasihati seorang kakaknya yang tepat berada di
depan tubuhnya yang kecil itu. Kulihat tatapannya seperti orang yang sangat
yang yakin dan ada sedikit rasa kecewa yang dirasakan. Sedikit yang kudengar
dan sangat yakin ini adalah pelajaran yang ingin di berikan kepada kita semua.
Tepat ditanah
lapang itu seorang kakak menghampiri adiknya dan dengan nada agak meremehkan ia
berkata.
“ Kau seorang anak
kecil yang ga bisa apa-apa dan ga punya kemampuan apapun, bahkan kau sendiri ga
bisa membuat layang-layang sendiri seperti kakak, selalu kakak yang
membuatkanmu”
Kemudian
sang adik kecil ini pergi dan berlalu dan aku masih asik memandang anak-anak
yang sedang bermain layang-layang itu. Selang beberapa menit adik itu kembali
dengan membawa layang-layang kecil miliknya.
Adik itu
kemudian tidak menerbangkan layang-layangnya namun mendekat dengan kakaknya
lalu dengan nada kesal ia mulai berbicara.
“kakak
bisa aja mengecilkanku, tapi kakak ga bisa meremehkanku, ini adalah hasilku
yang kubuat sendiri, walau hasilnya jelek tapi aku uda mencoba untuk berusaha
dan membuktikan bahwa aku bisa membuatnya. Kadang orang memang selalu berlaga
menjadi orang yang besar ketika sudah bisa sesuatu tapi kakak harus sadar bahwa
kesombongan itu bisa buat kita menjerumus dan ketika melihat otang yang lebih
dari kita aka nada hati iri karena sudah merasa paling bisa. Padi aja kalau uda
banyak isinya dia nunduk ka, masa kakak uda banyak isinya mau mendongak, kalau
begitu kakak bakalan jatuh karena beratnya beban sombong itu.”
Adik itu
lalu berlalu dan memainkan layang-layangnya itu dan akupun merasa tertegun
mendengar perkataan adik itu. Ya mungkin memang kita harus memakai ilmu padi
yah sesuai dengan pepatah semakin berisi semakin merunduk.
Adik itu
hari ini membuatku tersenyum kembali. Dan membuatku selalu berintropeksi diri
akan semua kemampuanku, banyak orang yang bilang anjing bisa dimain-mainkan
karena gonggongannya dan macan ditakuti karena diamnya. Mungkin ini yang
membuat kita harus selalu menjaga hati agar tidak jatuh kedalam kesombongan
yang dalam sehingga kita tidak bisa keluar dari dalamnya.
0 komentar: