Cahaya Cakrawala | Seperti malam-malam biasa aku disibukkan oleh agenda yang insya allah
masih dalam agenda kebaikan.. kuperhatikan setiap gerak-gerik yang berada
dimetromini yang ku naiki malam itu. Bepergian dengan kendaraan umum memang
lebih menantang begitu menurutku. Jadi setiap bepergian selalu dengan kendaraan
umum, dan jujur dikendaraan umum sendiri aku banyak mendapatkan pelajaran..
Malam itu
benar-benar mencekam menurutku dengan suasana yang berbeda lebih gelap dari
sebelumnya dan lebih semberawut dari sebelumnya. Penumpang naik satu-persatu ke
atas metromini dan saling cuek dengan teman duduk sebelahnya. Begitu bervariasi
penumpang yang ada di dalam metromini ini mulai dari yang berpenampilan
sederhana sampai dengan yang begitu mewah.
Pukul 19.20
mulai sesaklah metromini ini dengan adanya pengamen yang penampilannya
sembrawut dan bertatto serta penumpang yang naik turun di metromini
itu.seketika ada perasaan aneh menurutku yang janggal, ketika melihat kearah
samping ternyata benar saja seorang bapak dengan jas rapih sepatu pantofel dan
juga rambut yang bisa dibilang klimis mengambil sebuah dompet salah satu
penumpang. Ternyata bukan hanya aku saja yang melihatnya namun bapak yang
berpenampilan sederhana pun melihatnya dan sontak menggengam tangan pelaku dan
membawanya turun. Aku dan pengamen itu ikut turun juga.
“Ohh.. Jadi
bapak lagi yang nyuri yah” Gertak pengamen jalanan itu
“ Uda bawa
aja kekantor polisi” Kata salah satu bapak.
Dan
akhirnya pencuri tersebut diamankan oleh bapak-bapak dan korban yang membawanya
kekantor polisi. Sedangkan aku memberanikan diri untuk bertanya kepada pengamen
jalanan tersebut dan berbincang-bincang.
Dengan nada
yang agak ragu aku memberanikan diri
“ Maaf mas
saya mau berbincang-bincang sedikit dan bertanya, boleh??”
“oh. Iya
mas silahkan” dengan tersenyum ia menjawabnya.
“Mas ini
mengamennya didaerah ini terus?? Lalu pencuri itu sudah berapa kali mas
mencuri??” Tanyaku padanya.
Dengan
tersenyum ia menjawab
Iya mas
saya memang selalu mengamen didaerah ini dan pencuri tadi sudah 3 kali kepergok
mencuri mangkanya semua pengamen disini uda pada tau kalau dia pencuri. Ya
kalau diliat memang orangnya seperti orang kaya dengan dandanannya seperti itu
jadi tidak banyak yang curiga padanya bahwa dia adalah copet. Kami yang
semberawut kaya gini yang dijadikan sebagai sesuatu yang menakutkan dikalangan
banyak orang mas. Ya memang jika melihat penampilan kami terkadang orang takut
tapi jujur kami tidak pernah mencuri, mencopet apalagi menodong orang. Mengamen
saja sudah cukup mas kami bisa makan dengan menjual suara setidaknya kami masih
bekerja dan lelah bukan hanya menyodorkan tangan lalu bisa hidup mewah.
Penampilan
kami yang semberawut kaya gini sering dibilang mau mencuri dll padahal kami
hanya ingin ngamen.. coba liat penampilan pencuri tadi mas, rapih bagus dan
enak diliat tapi kelakuannya??? Tidak ada yang bisa ditiru mas.. jika kita
melihat keatas saja para pemimpin kita begitu banyak pencuri berdasi yang
mencuri hak orang kecil padahal mereka sudah ada gaji dan tak pernah memikirkan
orang kecil tak bergaji..
Ya
begitulah mas namanya juga hidup banyak tantangan dan selalu dilihat dari
penampilan. Penampilannya bagus rapih dikira orang baik.. memakai sorban dan
baju gamis dibilang ustad, memakai pakaian yang sederhana dibilang orang
miskin, memakai baju ala kadarnya dan robek-robek dibilang pengemis, bertato
dibilang penjahat.. ya seperti itulah mas namanya juga manusia yang belum
sepenuhnya paham akan kehidupan yang sebenarnya..
“Oiya mas
ada metromini lagi tuh didepan saya mau ngamen lagi yah” Dengan senyumnya dan
seraya pergi mencari logam-logam dalam metromini.
Masya
Allah. Aku sempat bergetar dan senyum lebar atas jawaban dari saudara kita yang
biasa kita lihat di metromini yang sering kita naiki. Semoga ceritaku kali ini
bisa bermanfaat untuk kalian para sahabat.
Jakarta,
Mei 2016
23.01
0 komentar: