Cahaya Cakrawala ---Tak ku sangka pertemuanku diatas kereta
begitu menarik untuk dibagikan dengan kalian. Yah diatas kereta Progo ini saya
mendapatkan sebuah motivasi dari seorang pembantu rumah tangga.
Begitu tertarik saya untuk menguak pengalaman ibu yang duduk
dihadapan saya ini karena dia selalu memperhatikan saya atau mungkin saya
kegeeran Hehehehe. Lalu dengan nada penasaran saya bertanya kepadanya.
“Ibu kenapa
melihat saya dengan tatapan seperti itu??”
“tidak nak, ibu hanya ingin bertanya, dengan kamu kuliah dimana nak??”
“ Ohh.. hehehe iya bu.. saya kuliah di UNJ bu..”
“ Ohh.. hehehe iya bu.. saya kuliah di UNJ bu..”
“Ohh… yang
deket UGM yah nak.. Bagus deh nak..”
“Bukan bu,
tapi dijakarta bu.. oiya ibu mau kemana bu? Tanya ku kepadanya.
Lalu beliau
menjawab. Saya mau ke Jakarta nak. Mau kembali bekerja.
(penasarann)
Maaf yah bu.. kalau saya boleh tau ibu bekerja dimana yah??
(dengan
tegas) Saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga nak.
(lebih
penasaran) Kenapa ibu senang dengan pekerjaan ini bu? Padahal banyak sekali
orang yang tidak mau dengan pekerjaan ini??
(dengan
senyumnya beliau menjawab)
Jadi
Seperti ini nak..Saya senang bekerja disini.. saya bisa saving uang saya untuk
diberikan kepada anak-anak saya dan keluarga dirumah karena disini saya makan
gratis tempat tinggal gratis, jadi seperti rumah sendiri saja nak.. majikan
saya jarang sekali kerumah karena beliau sibuk dengan urusan kantornya
masing-masing dan mereka tidak punya anak dan terkadang saya sendiri dirumah
bagaikan rumah saya sendiri nak.. saya sebenarnya miris dan kasihan dengan
orang yang sudah bekerja mati-matian namun tidak merasakan hasil dari yang
mereka capai..
Saya disini
bisa merasakan tempat tidur empuk, fasilitas yang memadai, kolam renang dan
berbagai barang mewah lainnya walaupun saya tidak memilikinya. Jadi sebenarnya
kita tidak perlu terobsesi mempunyai segala, apa yang ada ingin dimiliki,
melihat mobil mewah, motor ninja dan lain-lainnya ingin dimiliki walau sudah
mengetahui adanya batasan. Selagi kita masih bisa merasakan kenikmatan, mengapa
kita harus bersusah payah memilikinya???toh tanpa harus memiliki kita bisa
menikmatinya nak…
Saya
tersadar akan artinya nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita.
Seluruh anggota badan kita adalah suatu nikmat yang dititipkan, selama kita
masih merasakan adanya kenikmatan itu
mengapa kita memaksakannya?? Kita bisa lihat sisi baik dari cerita ini
yaitu ketika seseorang yang memaksakan kehendaknya untuk menikmati sesuatu itu
tidak akan ada habis seperti orang yang sudah punya sepeda ingin motor dan
orang yang punya motor ingin mobil begitu seterusnya dan tidak aka nada
habisnya.
Oleh karena
itu mari sama-sama intropeksi diri dan juga bersyukur atas nikmat yang
diberikan..
Jakarta,
Mei 2016
07.52 WIB
0 komentar: